Aceh Timur, BidikIndonesia.com ---Masyarakat warga sepanjang jalan Bukit Johan, Desa Bandar Baro, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur mengeluhkan kondisi jalan yang berdebu akibat dilalui puluhan truck pengangkut batu-batuan.
Adapun laporan, warga meminta pengusaha tambang berinisial
(Wnd) alias rajawali supaya melakukan penyiraman jalan agar truck tidak menimbulkan
debu. Selasa (19/10/2021).
Informasi yang diterima media ini, Warga mengaku, lalu
lalang truk mengakibatkan debu menempel ke rumah mereka. Bahkan pemilik warung
di pinggir jalan juga mengaku tak luput dari terpaan debu.
“ Tidak hanya merugikan usaha, debu dari truk pengangkut
batu ini juga menganggu kesehatan. Anak-anak banyak yang batuk dan mata
iritasi, sesak nafas karena terkena debu,” kata seorang warga yang tak mau
disebutkan namanya.
Warga dipersimpangan alur patung hanya menuntut pengelola
atau pengusaha galian C untuk melakukan penyiraman sepanjang jalan sepanjang 12
Kilo Meter dari simpang alur patung Duson Bukit Johan sampai simpang empat Kuta
Binje julok rayeuk Medan-Banda Aceh sedangkan menuju ke Desa Alor Patong sejauh 6
kilometer agar debu tidak berterbangan kemana-mana.
Warga tidak mempermasalahkan truk yang melintas, asalkan
tidak ugal-ugalan dan jalan harus disiram agar tidak berdebu di musim kemarau.
“ masyarakat warga di sepanjang Jalan Alor Patung melaporkan tidak anti pembangunan, tidak mempermasalahkan truk lalu lalang, tapi harus ikut memperhatikan lingkungan warga setempat. Sopir truk jangan ugal-ugalan dan yang diinginkan warga segera melakukan penyiraman rutin agar jalan tidak berdebu,” ucap, warga lainnya.
Geuchik Gampong Bandar Baro, Tgk Rusli saat dikonfirmasi
awak media mengatakan, Dulu ada penyiraman tapi beberapa bulan belakangan ini
tidak lagi dilakukan sama sekali bahkan uang Iuran disetor ke kas Desa pun
tidak jelas sebesar Rp 1 juta rupiah/ bulan. Selama 2 tahun x 1.000.000= 24
juta.